Selasa, 10 April 2012

Jakarta ; Kota Perjuangan




Tanggal 22 Juni disebutkan sebagai hari lahir kota jakarta. Kelahiran Kota Jakarta ditandai dengan sejarah panjang Fatahillah seorang da'i (pendakwah) yang menaklukan Kota Pelabuhan Sunda Kelapa dari tangan Portugis. Fatahillah adalah toko agama yang dikenal memimpin pengusiran Portugis dari pelabuhan perdagangan Sunda Kelapa dan memberi nama "Jayakarta" yang berarti Kota Kemenangan, yang kini menjadi kota Jakarta. Ia dikenal juga dengan nama Falatehan atau nama aslinya Fadlillah Khan" masih keturunan Persia dan berasal dari Kerajaan Pasai. Adapun nama Sunan Gunung Jati dan Syarif Hidayatullah yang sering dianggap orang sama dengan Fatahillah adalah mertua dari Fatahillah (Fadhillah Khan) seorang dai yang memimpin masyarakat Cirebon dengan agama Islam dan memiliki gelar Sunan Gunung Jati.
Sunda Kelapa


Pada awalnya jakarta dikenal sebagai salah satu pelabuhan Kerajaan Sunda yang bernama Sunda Kelapa berlokasi di Muara Sungai Ciliwung. Ibu Kota Kerajaan sunda yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Pajajaran atau Pajajaran (sekarang Bogor) dapat ditempuh dari Pelabuhan Sunda Kelapa selama dua hari perjalanan. Menurut sumber Portugis, Sunda Kelapa merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki Kerajaan Sunda selain pelabuhan Banten, Pontang, Cigede, Tamgara dan Cimanuk. Sunda Kalapa yang sering disebut Kalapa dianggap pelabuhan yang terpenting karena dapat ditempuh dari ibu kota kerajaan yang dosebut dengan nama Dayo dalam tempo dua hari. Kerajaan Sunda sendiri merupakan kelanjutan dari Kerajaan Tarumanegara pada abad ke-5 sehingga pelabuhan ini diperkirakan merupakan ibu Kota Tarumanegara yang disebut Sundapura.
pada abad ke-12, pelabuhan Kalapa dikenal sebagai pelabuhan lada yang sibuk. Kapal-kapal asing yang berasal dari Tiongkok, Jepang, India Selatan, dan Timur Tengah sudah berlabuh di pelabuhan ini membawa barang-barang seperti porselen, kopi, sutra, kain, wangi-wangian, kuda, anggur, dan zat warna untuk ditukar dengan rempah-rempah yang menjadi komoditas dagang saat itu.
Bangsa Portugis merupakan Bangsa Eropa pertama yang datang ke Jakarta. Portugis kemudian menguasai Kalapa dan menjadikannya daerah jajahan dan Kerajaan Sunda yang lemah tunduk kepada penjajah asing ini. 


Karena menentang Portugis, Kerajaan Cirebon segera memisahkan diri dari Kerajaan Sunda dan berencana untuk merebut kembali Sunda Kelapa. Saat itu sudah ada pula Kerajaan Islam Banten yang juga kesal dengan pendudukan Portugis atas Jakarta. Para wali songo memutuskan bahwa pengusiran Portugis itu akan dipimpin Falatehan (menantu Sunan Gunung Jati dari Cirebon) dibantu Kerajaan Islam Demak.
mereka mengepung Sunda Kelapa dari berbagai Jurusan. Karena itu di Jakarta masih ada Kampung-kampung yang merupakan bekas tentara-tentara Falatehan tinggal, misalnya Kuningan, Kampung Bali Matraman, Tangerang dan Serang Banten yang sampai sekarang bahasanya masih campuran Banten Jawa.
Raja Sunda Surawisesa meminta bantuan Portugis yang ada di Malaka untuk mendirikan banteng di SUnda Kelapa sebagai perlindungan dari kemungkinan serangan Cirebob, Upaya permintaan bantuan Surawisesa kepada Portugis di Malaka diabadikan oleh orang Sunda dalam cerita pantun seloka Mundinglaya Dikusumah, dimana Surawisesa diselokakan dengan nama gelarnya yaitu Mundinglaya. namnun sebelum pendirian benteng tersebut terlaksana, Cirebon yang dibantu Demak langsung menyerang pelabuhan tersebut dipimpin oleh Fatahillah. Orang-orang Portugis meskipun saat itu telah memiliki  senjata modern seperti meriam, bedil, dan alat-alat peledak berhasil diusir dari Sunda Kelapa.
Penetapan hari jadi jakarta tanggal 22 Juni dilakukan oleh Sudiro, walikota Jakarta, pada tahun 1956. keberhasilan Fatahillah Sunda Kelapa oleh Fatahillah pada tahun 1527. Fatahillah mengganti nama kota tersebut menjadi Jayakarta yang berarti "kota kemenangan". 
Sunan Gunung Jati dari Kesultanan Cirebon, menyerahkan pemerintahan di Jayakarta kepada putranya Maulana hasanuddin dari Banten yang menjadi Sultan di Kesultanan Banten. Fatahillah atau Fadhillah Khan atau Falatehan merupakan orang pertama yang memimpin Jakarta dengan keadilannya.
Selama beberapa abad Kota Jakarta menjadi saksi atas penjajahan Belanda dan Perjuangan Kaum Muslimin      menentang penjajahan dari negeri ini, Orang Belanda datang ke Jayakarta sekitar akhir abad ke - 16, setelah singgah di Banten pada tahun 1596. Jayakarta pada awal abad ke 17 diperintah oleh pangeran Jayakarta, salah seorang kerabat di Kesulatanan Banten. 
Pada 1619, VOC dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen menduduki Jayakarta setelah mengalahkan pasukan Kesultanan Banten dan kemudian mengubah namanya menjadi Batavia. Selama kolonialisasi Belanda, Batavia berkembang menjadi kota yang besar dan penting. Untuk pembangunan kota, belanda mendatangkan banyak pekerja. Kebanyakan dari mereka berasal dari Bali, Sulawesi, Maluku, Tiongkok, dan pesisir Malabar, dan India.
Waktu itu luas batavia hanya mencakup daerah yang saat ini dikenal sebagai Kota Tua Jakarta Utara. Sebelum kedatangan para pekerja tersebut, masyarakat Sunda yang tinggal di wilayah Jayakarta seperti berada di daerah Jatinegara Kaum. Sedangkan suku-suku dari etnis pendatang, pada zaman kolonialisme Belanda, membentuk wilayah-wilayah bekas komunitas itu seperti orang-orang Bugis di Wilayah pesisir Pantai Jakarta Utara, Pecinan di kota terkenal sebagai pedagang, pekojan dari Keturunan pedagang-pedagang Persia, kampung Arab yang banyak ustadz dan ulama, Kampung Melayu mereka yang datang dari Sumatera dan Semenanjung Melayu untuk berdagang. Kampung Ambon tempat tentara Belanda yang didatangkan dari Ambon.  Mereka berbaur dengan penduduk asli Sunda dan Banten dan kemudian bernama Betawi.
Boleh jadi karena sejarah Islam ini penduduk Jakarta sangat taat beragama sampai dengan sekarang. Dalam masa penjajahan Belanda sekali pun banyak wilayah di Jakarta merupakan pusat-pusat pengajian dan banyak ulama lahir di Jakarta seperti KH Abdullah Syafi'ie, KH Noer Ali, Habib Jamalul Lail, dan banyak Haba-ib lainnya. Sejak zaman dulu semaraknya pengajian di berbagai mesjid dan majlis ta'lim menjadi ciri khas Jakarta. Ruh Islam seakan tidak pernah berhenti mengalir di wilayah ini.
Mungkin karena spirit perjuangan Fatahillah dan keberkahan dakwah Islam, banyak pahlawan Islam dan pejuang Nasipnal lahir dan berkiprah di Jakarta. Jakarta memiliki pahlawan seperti Si Pitung dari Teluk Naga yang berjuang dengan caranya sendiri melawan penjajahan. Muhammad Husni Thamrin seorang muslim keturunan Belanda yang sangat gigih berjuang sehingga beliau syahid dan dibunuh didalam penjara sebelum kemerdekaan. Para pejuang kemerdekaan melawan Belanda banyak berkiprah di Jakarta baik yang muslim maupun nasionalis. Deklarasi kemerdekaan RI yang dilakukan oleh Soekarno hatta di Jln Pengangsaan Jakarta pada tanggal 17 Agustus bertepatan dengan 10 Ramadhan, Bulan Suci Kaum Muslimin.


Lembaran Da'wah Keluarga Marhamah Edisi 1046 Thn XVIII 1433 H/ 2012 M


(hanzcoudet)

2 komentar:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus
  2. Saya Ny. Nisrina Endang dari Makassar, Indonesia, saya menggunakan media untuk memberi tahu saudara laki-laki dan perempuan saya bagaimana saya baru-baru ini mendapat pinjaman sebesar 250 juta dari seorang ibu yang baik ketika anak saya sakit dan membutuhkan transplantasi ginjal yang tidak saya miliki semua uang orang menolak saya, bank saya menolak saya sampai saya bertemu dengan seorang saksi yang memperkenalkan saya kepada sebuah perusahaan pinjaman yang bagus bernama Ibu RIKA ANDERSON loan company, mereka memberi saya pinjaman untuk membayar tagihan medis anak saya dan mendirikan sebuah bisnis tanpa jaminan dengan 2 % bunga, Mrs. Rika adalah penyelamat hidup, semoga Tuhan terus memberkatinya karena perbuatan baiknya, jika Anda membutuhkan pinjaman atau bantuan keuangan untuk melunasi utang Anda atau berinvestasi dalam bisnis Anda, saya akan mendorong Anda untuk menghubungi perusahaan melalui email (rikaandersonloancompany@gmail.com) w/s +19147057484 dalam kasus untuk dan setiap pertanyaan atau saran saya dapat dihubungi melalui email di endangnisrina@gmail.com semoga damai dan berkah menjadi perhatian bagi kita semua.

    BalasHapus