Monumen Pembangunan Papua NUGINI yang tak pernah Usai
Pada tanggal 18 November 2004 dilaksanakan peluncuran sebuah monumen untuk memperingati 55 tahun penempatan wilayah Nugini baru oleh kontraktor DETA . Monumen ini terletak diantara jalan dari Jayapura ke Sentani. Peringatan ini dirancang oleh mantan para pria DETA, Daan Sahetapy, Nico Balgooij, dan Ruud Tumasouw. Tepat sebelum pengiriman dari Hindia Belanda pada 27 Desember 1949, pemerintah Belanda merekrut lebih dari 1000 anak muda sebagai quartermasters dalam pembangunan wilayah Nugini. Mereka dikontrak selama satu tahun oleh Departemen Urusan Ekonomi dan Teknik (DETA). Mereka hanya bekerja bukan untuk diberikan kedaulatan. Ketika kontrak bekerja berhenti mereka diberi kebebasan untuk berkarya sendiri, tinggal disana secara permanen atau pulang kampung.
Dalam perjalanannya di tahun 1949, orang-orang yang bekerja di Nugini Baru diduga "salah" mereka dipekerjakan oleh pemerintah Belanda dengan maksud untuk mengambil sertifikat (menanam modal) dan uang lebihnya untuk dibawa pulang Belanda sendiri. Walaupun begitu pemerintah Indonesia memberikan bantuan lain sebagai bagian dari kerja DETA. setelah kontrak selesai, beberapa dari pegawainya dipekerjakan oleh pemerintah atau dibebaskan untuk bekerja disektor swasta atau mendirikan sebuah bisnis kecil disana. Masa depan Nugini baru dalam pembangunan tak pernah tuntas seperti yang dijanjikan oleh pemerintah Hindia Belanda dan Indonesia. Para penduduk asli nugini pun kecewa.
- Balgooy, N.A. van, R.A. Tomasouw en F.A. Snackey, DETA-contractanten : gedenkboek ter gelegenheid van ons 12-jarig verblijf in Nieuw Guinea 1950-1962. (z.p. z.j. ISBN: 90-804635-1-5) 1998
–Doel, H.W. van den, Afscheid van Indië. De val van het Nederlandse imperium in Azië( Prometheus, Amsterdam 2000)
–Doorn, J.A.A. van, Indische lessen. Nederland en de koloniale ervaring (Bert Bakker, Amsterdam 1995)
- Kambek, Neffer en Rick Schoonenberg: Indische Nederlanders in roerige tijden (KIT Publishers, Amsterdam 2005, ISBN 9789068321784 |
– Lijphart, Arend, The trauma of decolonization; the Dutch and West New Guinea New Haven, Yale University Press 1966)
–Meijer, Hans, Den Haag-Djakarta. De Nederlands-Indonesische betrekkingen 1950-1960 (Het Spectrum, Utrecht 1994)
–Meijer, Hans, ‘Bestemming Nieuw-Guinea. De lotgevallen van de opvarenden van de ms Waibalong’ in Wim Willems e.a. (red.), Uit Indië geboren. Vier eeuwen Indische familiegeschiedenis (Waanders, Zwolle 1997), 150-165
–Meijer, Hans, ‘Door Ellende tot Armoede. De DETA-jongens als kwartiermakers op Nieuw-Guinea’ in Tijdschrift voor Sociale Geschiedenis 24 (1998) 4, 345-370
- Meijer, Hans, ‘Het uitverkoren land. De lotgevallen van de Indo-Europese kolonisten op Nieuw-Guinea (1949-1962)’ in Tijdschrift voor Geschiedenis 112 (1999) 3, 353-384
–Meijer, Hans, In Indië geworteld. De twintigste eeuw (Bert Bakker, Amsterdam 2004)
- Meiracker, Kees van den, ‘Nederlands-Nieuw-Guinea na de overdracht’ in Spiegel Historiael, 23 (1998) 7/8.
–Willems, Wim, De uittocht uit Indië 1945-1995(B. Bakker, Amsterdam 2001)
– Advies en commentaar: Dr. Hans Meijer, universitair docent Internationale Betrekkingen en Internationale Organisatie aan de Rijksuniversiteit Groningen. Hij is gespecialiseerd in de (post)koloniale betrekkingen tussen Nederland en Indonesië.
– Advies en commentaar: Dr. Hans Meijer, universitair docent Internationale Betrekkingen en Internationale Organisatie aan de Rijksuniversiteit Groningen. Hij is gespecialiseerd in de (post)koloniale betrekkingen tussen Nederland en Indonesië.
(hanzcoudet)
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut